Senin, 27 Mei 2013

Flash : lanjutan


Menetapkan Properti Dokumen Baru

Untuk mempelajari bagaimana membuat sebuah movie dalam Flash, sebaiknya dimulai dari langkah pertama dari setiap proses : membuka file baru. Pada bagian ini anda akan mempelajari bagaimana membuka sebuah file baru dan menetapkan properti dari dokumen tersebut.
Membuka File Baru
Untuk membuat sebuah movie yang baru, anda harus membuat sebuah file yang baru. Langkah-langkahnya antara lain :
1.    Pilih menu File > New.
2.    Kemudian pilih File > Save As, tunjuk pada folder dimana anda ingin meletakkan file anda yang baru, kemudian beri nama file baru anda tersebut sesuai dengan keinginan anda.
Langkah awal yang biasa dalam pembuatan sebuah movie adalah melakukan konfigurasi properti dokumen yang akan mempengaruhi bagaimana movie anda tersebut akan dihasilkan nantinya. Untuk melakukan hal tersebut, anda dapat menggunakan dialog box Property Inspector dan Document Properties untuk mengatur properti seperti berapa frames per second (fps) kecepatan playback dari movie anda, dan ukuran dari Stage, serta warna background dari movie anda. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain :
1.    Jika Property Inspector belum terbuka, pilih Window > Properties. Dalam Property Inspector, masukkan kecepatan playback movie anda dalam satuan fps ke dalam text box Frame Rate.
2.    Box Background Color mengindikasikan warna dari Stage. Klik pada tanda panah kebawah pada box tersebut, kemudian gerakkan Eyedropper tool  di atas berbagai warna yang tertampilkan untuk melihat nilai heksadesimal dari warna yang ditunjuk di dalam text box Hexadecimal. Anda dapat memilih warna yang anda inginkan untuk latar belakang Stage anda pada bagian ini.

3.   Untuk mengubah ukuran Stage, klik button Size. Pada dialog box Document Properties, masukkan dimensi lebar dan tinggi dari Stage anda.


Anda dapat mengatur objek di sepanjang grid line horisontal dan vertikal pada Stage, bahkan pada saat grid tidak ditampilkan dalam lembar kerja. Anda dapat mengatur sendiri jarak antara grid lines horisontal dan vertikal, serta membuat sebuah grid yang sejajar dengan batas Stage. langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain :

1.    Pilih View > Grid > Edit Grid.
2.   Tentukan jarak lebar dan tinggi dari grid yang anda inginkan, dan masukkan angka tersebut ke dalam text box width dan height yang terdapat dalam dialog box Grid.
3.   Pilih Snap to Grid dan pastikan bahwa Show Grid tidak terseleksi. Dengan demikian, objek-objek akan tertangkap dalam grid, bahkan pada saat grid tidak tampak.

4.   Tentukan Snap Accuracy yang akan menentukan seberapa dekat jarak antara suatu objek terhadap grid line sebelum ditempelkan pada grid.

Mengkonfigurasi Layer

Untuk membuat suatu image diam yang digambar diatas kertas seolah-olah dapat bergerak adalah dengan membuat image dengan objek yang sama dengan pose atau gerakan yang berbeda dan dipindah-pindahkan secara cepat. Dalam Flash, kertas diwakili oleh layer. Untuk menambahkan dan menggerakkan objek-objek tambahan pada Stage, anda harus memberi nama dan mengunci layer yang ada saat ini. Dengan mengunci layer, anda dapat memastikan bahwa anda ataupun pengguna yang lain tidak dapat membuat perubahan yang merugikan bagi objek-objek dalam layer.
1.    Dalam Timeline, klik ganda pada nama layer standard dari Flash, Layer 1, kemudian masukkan nama baru bagi layer tersebut, misal: Background.
2.    Kemudian untuk mengunci layer tersebut, klik pada icon gembok.

 Membuat dan Menerapkan mask pada Vector Art

Ketika anda menggambar dalam Flash, anda sedang membuat vector art, yang merupakan representasi matematis dari garis, kurva, warna, dan posisi. Vector art  tidak terikat pada resolusi (resolution-independent); anda dapatmengubah-ubah skala dari art sebesar apapun atau menampilkannya pada resolusi seberapa pun tanpa membuatnya menjadi kabur. Sebagai tambahan, vector art dapat di-download dengan lebih cepat dibandingkan bitmap images yang sebanding.

Dibandingkan membuat bentuk (shapes) pada layer latar belakang, akan lebih baik bagi anda untuk membuatnya pada layer yang baru.
1.    Untuk menambahkan sebuah layer baru, pilih Insert > Layer, atau klik button Insert Layer. Beri nama pada layer baru tersebut.

2.    Layer baru telah terbentuk, dan anda dapat membuat shape baru pada layer ini. Sebagai latihan, misalnya anda membuat sebuah bentuk oval.
a.  Pada toolbox, pilih tool Oval.
b. Pada Property Inspector, pilih Hairline dari menu pop-up Stroke Style. Klik kontrol Stroke Color. Pada palette warna, pilih warna abu-abu dengan nilai heksadesimal 999999.
c. Jika window Color Mixer tidak terbuka, pilih Window > Color Mixer. Pada menu pop-up Fill Style, pilih Solid. Klik kontrol Fill Color. Pada text box field R (red), masukkan nilai 109, kemudian G (green) dan B (blue) masukkan nilai 45, kemudian tekan Enter.
d. Pastikan layer Shapes pada Timeline terpilih. Pada Stage, batasi bentuk oval hingga menjadi lingkaran dengan menekan Shift pada saat anda menggeser pointer mouse anda, untuk menggambar lingkaran yang melebihi area kanvas dari atas hingga ke bagian bawah Stage.
e.  Pilih Arrow tool  pada toolbox, kemudian klik ganda lingkaran pada Stage untuk memilih fill  dan stroke sekaligus.
f.    Jika panel Transform tidak terbuka, pilih Window > Transform.
g.    Seleksi Skew pada panel Transform dan masukkan angka 20.0 pada text box Skew Horizontally, kemudian tekan Enter.
h.  Lingkaran yang anda gambar tadi akan berubah menjadi bentuk oval yang penyok.

Untuk membuat dan mengubah shape hasil duplikasi, langkah-langkah yang dapat diikuti antara lain :

1. Pilih shape yang ingin diduplikasi, kemudian pilih Edit > Duplicate.
2. Dalam Property Inspector, gunakan kontrol Fill Color dan pilih warna hitam (black).
3. Pilih tool Free Transform pada toolbox, maka sebuah guide dengan handles akan muncul di sekitar oval hasil duplikasi. 
4. Gerakkan pointer pada sudut handle hingga muncul indikator diagonal dengan panah pada kedua ujungnya. Drag handle di sudut kedalam untuk membuat oval menjadi lebih kecil. Pastikan bahwa stroke di dalam oval tidak bersentuhan dengan stroke di luar oval.
5. Gerakkan pointer anda diatas handle sudut hingga pointer berubah menjadi indikator rotasi melingkar. Drag indikator rotasi ke kiri untuk memutar oval hingga posisi seperti ilustrasi di bawah ini.

Ketika anda membuat sebuah shape di atas shape yang lain pada layer yang sama, dan dua buah shape dengan warna yang berbeda dan tidak di-group, shape yang berada di atas meng-“cut out” area dari shape yang berada di bawah. Untuk melihat efek dari cut out, percobaan duplikasi oval dapat dimanfaatkan.

1. Tunjuk seputar oval duplikat dengan menggunakan tool Free Transform, kemudian klik di sembarang tempat pada Stage atau kanvas jauhkan dari shape, kemudian klik fill pada bagian dalam oval. Tekan tombol Delete pada keyboard untuk menghapus fill.
2. Sekarang bentuk oval tersebut memiliki stroke pada bagian luar dan dalamnya. Dengan menggunakan Arrow tool, klik stroke pada bagian terluar dari oval untuk memilihnya, kemudian tekan Shift-klik untuk memilih stroke pada bagian terdalamnya juga. Drag stroke sedikit ke arah kanan dari fill.
3. Setiap area fill color di dalam area yang dipisahkan oleh stroke sekarang merepresentasikan sebuah segmen diskrit yang dapat anda warnai secara tersendiri. Pilih area dari shape fill, dan gunakan Color Mixer untuk mengubah warna fill menjadi kecoklatan dengan nilai R (red) 117, nilai G (green) 78, dan nilai B (blue) 53. Jika diinginkan, ulangi langkah ini untuk mengubah fill area yang lain menjadi warna kecoklatan yang lebih terang.
4. Gunakan tool Free Transform. Drag seputar oval pada latar belakang untuk menyeleksi seluruh shape, kemudian drag handle sudut dari guide untuk memperbesar shape-shape tersebut.
5. Drag shape pada Stage hingga bagian dari kurva muncul pada sudut kiri atas dan sebelah kanan dari Stage.

 Membuat sebuah Mask

Shape-shape yang anda buat pada latihan tadi melebar hingga keluar dari Stage, namun masih tetap berada di dalam area kanvas. Walaupun tidak seluruh area pada kanvas akan dimunculkan padamovie anda yang dipublish, namun bentuk yang berada di luar Stage dapat mengalihkan perhatian dalam lingkungan pembuatan animasi (authoring). Meskipun anda dapat menghapus bagian dari shapes yang meluas hingga ke kanvas, solusi yang lebih menguntungkan adalah dengan mengaplikasikan sebuah mask di atas Stage, sehingga hanya area yang berada di bawah mask – dalam kasus ini seluruh Stage – akan tetap dapat terlihat. Dengan demikian, jika anda ingin memodifikasi shape, anda tetap dapat melakukannya.
1.    Pilih layer Shapes, tambahkan layer baru pada Timeline dan beri nama layer tersebut; misalnya Mask.
2.    Pilih tool Rectangle pada toolbox, kemudian gambar sebuah persegi yang menutupi Stage dari sudut kiri atas hingga kanan bawah. Persegi ini adalah bentuk dari mask anda. Semua objek yang berada dibawah mask ini akan dapat terlihat (visible).
3.    Klik kanan pada layer masking dalam Timeline dan pilih Mask dari context menu.
Layer akan diubah menjadi layer mask, diindikasikan dengan icon panah kebawah. Layer yang berada tepat dibawahnya terhubung pada layer mask, dan content-nya terlihat melalui area yang di-fill pada mask. Bentuk-bentuk pada kanvas tidak lagi dapat dilihat pada Stage.

Layer masking harus di-lock agar efek Mask dapat terlihat. Untuk mengedit shape, anda dapat meng-unlock layer Mask dan Background Shapes. Setelah selesai mengedit, lock kembali layernya untuk mengaktifkan maskingnya lagi.
4.    Simpan file anda. 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar