Menetapkan Properti Dokumen Baru
Untuk mempelajari bagaimana membuat sebuah movie dalam Flash, sebaiknya dimulai
dari langkah pertama dari setiap proses : membuka file baru. Pada bagian ini anda akan mempelajari bagaimana
membuka sebuah file baru dan menetapkan properti dari dokumen tersebut.Membuka File Baru
Untuk membuat sebuah movie yang baru, anda harus membuat sebuah file yang baru. Langkah-langkahnya antara lain :
1.
Pilih menu File > New.
2.
Kemudian pilih File > Save As, tunjuk pada folder dimana anda ingin meletakkan file
anda yang baru, kemudian beri nama file baru anda tersebut sesuai dengan keinginan
anda.
Langkah awal yang biasa dalam pembuatan sebuah movie adalah melakukan konfigurasi
properti dokumen yang akan mempengaruhi bagaimana movie anda tersebut akan dihasilkan nantinya. Untuk melakukan hal
tersebut, anda dapat menggunakan dialog
box Property Inspector dan Document Properties untuk mengatur properti
seperti berapa frames per second (fps)
kecepatan playback dari movie anda, dan ukuran dari Stage, serta warna background dari movie
anda. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain :
1.
Jika
Property Inspector belum terbuka, pilih Window > Properties. Dalam Property
Inspector, masukkan kecepatan playback
movie anda dalam satuan fps ke dalam text
box Frame Rate.
2.
Box Background Color
mengindikasikan warna dari Stage.
Klik pada tanda panah kebawah pada box
tersebut, kemudian gerakkan Eyedropper
tool di atas berbagai warna yang
tertampilkan untuk melihat nilai heksadesimal dari warna yang ditunjuk di dalam
text box Hexadecimal. Anda dapat
memilih warna yang anda inginkan untuk latar belakang Stage anda pada bagian ini.
3. Untuk mengubah ukuran Stage,
klik button Size. Pada dialog box Document Properties, masukkan
dimensi lebar dan tinggi dari Stage
anda.
Anda dapat mengatur objek di sepanjang grid line horisontal dan vertikal pada Stage, bahkan pada saat grid tidak ditampilkan dalam lembar
kerja. Anda dapat mengatur sendiri jarak antara grid lines horisontal dan vertikal, serta membuat sebuah grid yang sejajar dengan batas Stage. langkah-langkah yang perlu
dilakukan antara lain :
1.
Pilih
View > Grid > Edit Grid.
2. Tentukan
jarak lebar dan tinggi dari grid yang
anda inginkan, dan masukkan angka tersebut ke dalam text box width dan height yang terdapat dalam dialog box Grid.
3. Pilih Snap to Grid dan pastikan bahwa Show Grid
tidak terseleksi. Dengan demikian, objek-objek akan tertangkap dalam grid, bahkan pada saat grid tidak tampak.
4. Tentukan
Snap Accuracy yang akan menentukan seberapa dekat jarak antara suatu objek
terhadap grid line sebelum
ditempelkan pada grid.
Mengkonfigurasi Layer
Untuk membuat suatu image
diam yang digambar diatas kertas seolah-olah dapat bergerak adalah dengan
membuat image dengan objek yang sama
dengan pose atau gerakan yang berbeda dan dipindah-pindahkan secara cepat. Dalam
Flash, kertas diwakili oleh layer.
Untuk menambahkan dan menggerakkan objek-objek tambahan pada Stage, anda harus memberi nama dan
mengunci layer yang ada saat ini.
Dengan mengunci layer, anda dapat
memastikan bahwa anda ataupun pengguna yang lain tidak dapat membuat perubahan
yang merugikan bagi objek-objek dalam layer.
1.
Dalam Timeline, klik ganda pada nama layer standard dari Flash, Layer 1, kemudian masukkan nama baru
bagi layer tersebut, misal:
Background.
2.
Kemudian untuk mengunci layer tersebut, klik pada icon
gembok.
Membuat dan Menerapkan mask pada Vector Art
Ketika anda menggambar dalam Flash, anda sedang membuat vector art, yang merupakan representasi
matematis dari garis, kurva, warna, dan posisi. Vector art tidak terikat
pada resolusi (resolution-independent);
anda dapatmengubah-ubah skala dari art sebesar apapun atau menampilkannya pada resolusi seberapa pun
tanpa membuatnya menjadi kabur. Sebagai tambahan, vector art dapat di-download
dengan lebih cepat dibandingkan bitmap
images yang sebanding.
Dibandingkan membuat bentuk (shapes) pada layer latar
belakang, akan lebih baik bagi anda untuk membuatnya pada layer yang baru.
1.
Untuk menambahkan sebuah layer baru, pilih Insert > Layer, atau klik button Insert Layer. Beri nama pada layer baru tersebut.
2.
Layer baru telah
terbentuk, dan anda dapat membuat shape baru
pada layer ini. Sebagai latihan,
misalnya anda membuat sebuah bentuk oval.
a. Pada toolbox,
pilih tool Oval.
b. Pada Property Inspector, pilih Hairline dari menu pop-up Stroke Style. Klik kontrol Stroke
Color. Pada palette warna, pilih
warna abu-abu dengan nilai heksadesimal 999999.
c. Jika window Color
Mixer tidak terbuka, pilih Window > Color Mixer. Pada menu pop-up Fill Style, pilih Solid. Klik kontrol
Fill Color. Pada text box field R (red), masukkan nilai 109, kemudian G (green) dan B (blue) masukkan nilai 45, kemudian tekan Enter.
d. Pastikan layer Shapes pada Timeline terpilih. Pada Stage, batasi bentuk oval hingga menjadi
lingkaran dengan menekan Shift pada saat anda menggeser pointer mouse anda, untuk menggambar
lingkaran yang melebihi area kanvas dari atas hingga ke bagian bawah Stage.
e. Pilih Arrow tool pada toolbox,
kemudian klik ganda lingkaran pada Stage
untuk memilih fill dan stroke
sekaligus.
f.
Jika panel
Transform tidak terbuka, pilih Window > Transform.
g.
Seleksi Skew pada panel
Transform dan masukkan angka 20.0 pada text
box Skew Horizontally, kemudian tekan Enter.
h. Lingkaran yang anda gambar tadi akan berubah menjadi
bentuk oval yang penyok.
Untuk membuat dan mengubah shape hasil duplikasi, langkah-langkah yang dapat diikuti antara
lain :
1. Pilih shape yang ingin
diduplikasi, kemudian pilih Edit > Duplicate.
2. Dalam Property Inspector, gunakan kontrol Fill
Color dan pilih warna hitam (black).
3. Pilih tool Free
Transform pada toolbox, maka sebuah guide dengan handles akan muncul di sekitar oval hasil duplikasi.
4. Gerakkan pointer
pada sudut handle hingga muncul
indikator diagonal dengan panah pada kedua ujungnya. Drag handle di sudut
kedalam untuk membuat oval menjadi lebih kecil. Pastikan bahwa stroke di dalam oval tidak bersentuhan
dengan stroke di luar oval.
Ketika anda membuat sebuah shape di atas shape yang
lain pada layer yang sama, dan dua
buah shape dengan warna yang berbeda
dan tidak di-group, shape yang berada di atas meng-“cut out” area dari shape yang berada di bawah. Untuk melihat efek dari cut out, percobaan duplikasi oval dapat
dimanfaatkan.
1. Tunjuk seputar oval duplikat dengan menggunakan tool Free Transform, kemudian klik di sembarang tempat pada Stage atau kanvas jauhkan dari shape, kemudian klik fill pada bagian dalam oval. Tekan
tombol Delete pada keyboard untuk
menghapus fill.
2. Sekarang bentuk oval tersebut memiliki stroke pada bagian luar dan dalamnya.
Dengan menggunakan Arrow tool, klik stroke pada bagian terluar dari oval
untuk memilihnya, kemudian tekan Shift-klik untuk memilih stroke pada bagian terdalamnya juga. Drag stroke sedikit ke
arah kanan dari fill.
3. Setiap area fill
color di dalam area yang dipisahkan oleh stroke sekarang merepresentasikan sebuah segmen diskrit yang dapat
anda warnai secara tersendiri. Pilih area dari shape fill, dan gunakan Color Mixer untuk mengubah warna fill menjadi kecoklatan dengan nilai R (red) 117, nilai G (green) 78, dan nilai B (blue)
53. Jika diinginkan, ulangi langkah ini untuk mengubah fill area yang lain menjadi warna kecoklatan yang lebih terang.
4. Gunakan tool
Free Transform. Drag seputar oval
pada latar belakang untuk menyeleksi seluruh shape, kemudian drag handle sudut dari guide untuk memperbesar shape-shape
tersebut.
5. Drag shape pada Stage hingga bagian dari kurva muncul
pada sudut kiri atas dan sebelah kanan dari Stage.
Membuat sebuah Mask
Shape-shape yang anda buat pada latihan tadi melebar hingga keluar dari Stage, namun masih tetap berada di dalam
area kanvas. Walaupun tidak seluruh area pada kanvas akan dimunculkan padamovie anda yang dipublish, namun bentuk yang berada di
luar Stage dapat mengalihkan
perhatian dalam lingkungan pembuatan animasi (authoring). Meskipun anda dapat menghapus bagian dari shapes yang meluas hingga ke kanvas,
solusi yang lebih menguntungkan adalah dengan mengaplikasikan sebuah mask di atas Stage, sehingga hanya area yang berada di bawah mask – dalam kasus ini seluruh Stage – akan tetap dapat terlihat.
Dengan demikian, jika anda ingin memodifikasi shape, anda tetap dapat melakukannya.
1.
Pilih layer Shapes,
tambahkan layer baru pada Timeline dan beri nama layer tersebut; misalnya Mask.
2.
Pilih tool Rectangle
pada toolbox, kemudian gambar sebuah
persegi yang menutupi Stage dari
sudut kiri atas hingga kanan bawah. Persegi ini adalah bentuk dari mask anda. Semua objek yang berada
dibawah mask ini akan dapat terlihat
(visible).
3. Klik kanan pada layer masking dalam Timeline
dan pilih Mask dari context menu.
Layer akan diubah menjadi layer mask, diindikasikan dengan icon panah kebawah. Layer yang
berada tepat dibawahnya terhubung pada layer
mask, dan content-nya terlihat
melalui area yang di-fill pada mask. Bentuk-bentuk pada kanvas tidak
lagi dapat dilihat pada Stage.
Layer masking harus di-lock
agar efek Mask dapat terlihat. Untuk
mengedit shape, anda dapat meng-unlock layer Mask dan Background
Shapes. Setelah selesai mengedit, lock
kembali layernya untuk mengaktifkan maskingnya lagi.
4.
Simpan file anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar